Sabtu, 16 Oktober 2010

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku pelajaran pendidikan.

Makalah ini di susun dan di kembangkan dengan menggunakan strategi dan beberapa referensi. Dan dengan pendekatan makalah ini di harapkan para pembaca akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiyah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “Mengalami” apa yang di pelajarinya, bukan “Mengetahui-nya” sebagai bekal anak dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan mereka, di masyarakat dalam jangka panjang.

Makalah ini di rancang untuk memudahkan para pembaca dalam mempelajari pendidikan kewarganegaraan, dan dilengkapi dengan pendahuluan, pemgertian, berbagai permasalahn, kesimpulan dan rekomendasi.
Akhirnya, atas nama penyusun semoga bisa berguna dan dapat menambah khasanah perbukuan dan pengetahuan para pembaca.
Terima kasih


Jakarta, 14 Oktober 2010


penyusun












DAFTAR ISI



Kata Pengantar……………………………………….... i
Daftar Isi ………………………………………………ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Pengrtian Urbanisasi ………………………….... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………. 2
1.2 Tujuan ………………………………………….. 4
1.3 Sasaran …………………………………………. 5

BAB II. PERMASALAHAN
B. Analisis Swot ………………………………… 6
2.1 Kekuatan (strength) ………………………….. 7
2.2 Weakness ( Kelemahan ) …………………….. 8
2.3 Peluang (opportunity) ………………………... 9
2.4 Tantangan (threats) …………………………... 9


BAB III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan ………………………………….. 10
3.2 Rekomendasi ………………………………… 10











URBANISASI PASCA LEBARAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi merupakan suatu topik yang pengertianya berkaitan dengan derasnya arus balik Lebaran. Peningkatan jumlah penduduk, terutama pasca Lebaran, di kota-kota besar seperti Jakarta, menjadi problema yang belum terpecahkan. Pertambahan penduduk itu berasal dari arus urbanisasi sejumlah daerah melalui arus balik Lebaran. Arus urnbanisasi tidak dapat dihindari oleh kota – kota besar.urbanisasi merupakan masalah persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota yang akan menimbulkan permasalahannya. Maka dari itu , sebagian besar dari mereka datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, baik di kantor maupun di sektor informal, seperti pedagang dan pembantu rumah tangga. Sebenarnya apa yang memaksa masyarakat urban itu berbondong-bondong ke kota? Padahal cerita soal kegagalan masyarakat urban mengais rejeki di kota besar jauh lebih banyak dibanding cerita sukses masyarakat urban. Maka dari banyaknya terjadi urbanisasi .Tak henti-hentinya media cetak dan elektronik menayangkan betapa kejamnya kota besar. Jumlah pengangguran kota besar yang kian membengkak, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan sebagainya adalah sekilas gambaran kehidupan kota besar. Persoalan yang ditakutkan pemerintah kota terhadap para urban pasca lebaran, bukanlah persoalan bertambahnya jumlah penduduk kota.Tapi yang dikhawatirkan adalah kalau mereka yang berbondong ke kota itu hanya berbekal semangat, tanpa bekal keterampilan atau kecakapan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di kota.






1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Friedmann dan Wolff, 1982 dalam Mardiansjah, 2007a,urbanisasi merupakan suatu proses transformasi yang meliputi perpaduan dari banyak proses,di antara lain proses fisik, ekonomi, sosial, politik, budaya di wilayah pedesaan atau kota kecil menjadi suatu wilayah perkotaan. Berdasarkan pendapat di atas dan paparan hasil penelitian Firman dibawah ini bahwa pertumbuhan perkotaan tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi kota-kota kecil pun mengalaminya walaupun dalam skala yang relatif kecil. Munculnya beberapa aglomerasi perkotaan pada Kabupaten Tegal berimplikasi pada perlunya penguatan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pelayanan perkotaan. Kebutuhan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pelayanan perkotaan tersebut merupakan salah satu implikasi dari peningkatan jumlah penduduk di setiap aglomerasi perkotaan yang ada. Banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi karena untuk mencari pekerjaan yang layak baginya . tapi , terkadang jika orang melakukan urbanisasi malah akan mendapat suatu musibah yang menimpanya.
Konsep pembangunan kota yang berkelanjutan, salah satunya menghendaki adanya pereduksian kegiatan transportasi. Pada satu sisi kegiatan transportasi berpeluang mengurangi tingkat konsumsi energi, terutama apabila dikaitkan dengan kondisi dan ketersediaan teknologi transportasi pada saat ini maka hal ini dapat dipandang sebagai pengurangan konsumsi energi fosil yang merupakan sumber daya yang takterbaharukan. Pada sisi lain, pereduksian transportasi juga berpeluang mengurangi terjadinya emisi karbon dari kegiatan transportasi yang merupakan salah satu faktor utama terhadap terjadinya fenomena pemanasan global. Dari sudut pandang kerangka pembangunan wilayah dan kota berkelanjutan dimana konsep tersebut menghendaki dilakukannya kontribusi dari setiap lokalitas yang ada di dunia untuk melakukan tindakan-tindakan yang berkontribusi pada keberlanjutan dunia
Jumlah penduduk, komposisi umur, dan laju pertambahan atau penurunan penduduk dipengaruhi oleh fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan tempat) karena ketiga variabel tersebut merupakan komponen–komponen yang berpengaruhterhadap perubahan penduduk. Jumlah penduduk masih cukup tinggi .
Ada banyak faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi. Salah satu di antaranya adalah karena tidak diberdayakannya lahan-lahan pertanian yang ada di desa secara maksimal dan menyeluruh. Indonesia merupakan negara agraris yang mana 60 persen penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Potensi pertanian di daerah seperti padi, singkong, jagung dan kedelai serta umbi-umbi lainnya begitu luar biasa. Selain itu roda perekonomian akan bergerak sehingga dapat memberdayakan perekonomian masyarakat perdesaan .
Mereka yang tidak memiliki keterampilan, tentunya akan kalah bersaing untuk mendapatkan lapangan kerja diperkotaan. Dan pada akhirnya akan menambah jumlah pengangguran diperkotaan yang menumbuhkan potensi kerawanan keamanan. Tuntutan kebutuhan hidup yang mesti dipenuhi, membuat orang bisa gelap mata untuk kemudian tergoda melakukan perbuatan kriminal. Pencopetan, penodongan atau perampokan banyak terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi.
Dibutuhkan partisipasi dan kerja sama dari seluruh elemen mulai dari lembaga pemerintah dan nonpemerintah, para ahli di bidang pertanian, lembaga masyarakat hingga seluruh pihak yang terkait. Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong, revitalisasi pertanian akan terwujud sehingga laju urbanisasi bisa ditekan dan bukan mustahil beberapa tahun ke depan penduduk yang ada di desa justru enggan berurbanisasi karena mereka telah mendapatkannya di kampung halaman tanpa harus merantau ke kota.













1.2. Tujuan Urbanisasi

Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang melakukan urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan pekerjaannya sangat terbatas dan kalaupun ada penghasilan yang diperoleh bekerja didesa tidak sebesar dengan penghasilan kalau bekerja di kota. Jika dilihat dari sisi ekonomi, orang lebih memilih urbanisasi karena tidak dapat di pungkiri , bahwa peluang mendapat pekerjaan di kota relative lebih tinggi dibandingkan di desa. Selain itu bsa di lihat dari banyaknya pusat-pusat produksi atau kawasan industri di kota .
Selain untuk meningkatkan taraf hidup, bagi mereka yangmelakukan urbanisasi juga bias belajar gaya hidup di perkotaan, tetapi harus hati-hati dengan pergaulan yang ada di masyarakat kota. Karena sangat berbeda gaya hidup di kota dengan di desa .
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa urbanisasi begitu tinggi hingga tak terkontrol. Salah satunya adalah dari peninggalan kebijakan jaman orde baru yang masih menyisakan masalah hingga dewasa ini. Karma banyak hal-hal yang menarik , dan banyakkegiatan yang bias dilakukan di perkotaan, bahkan bias menguntungan diri sendiri, tetapi kita juga harus bias mengontrol jiwa kita, jika kita hidup di perkotaan. Karena tidak segampang hidup di pedesaan. Hidup di perkotaan jika tidak ada usaha dari diri sendiri untuk melakukan kegiatan yang menguntungkan, akan terjadi sebaliknya.Mencari pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga sebaga sarana menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun kuliah.Kota –kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi,hal ini bisa kita pahami karena kota merupakan pusat pemerintahan,pusat industri,pusat perdagangan baik barang maupun jasa.sasaran seseorang melakukan urbanisasi adalah untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terutama disektor industri.karena industri merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.




1.3 . SASARAN


Pasti kalian sudah pada tau pengertian urbansasi , yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kenapa demikian ? karena para urbanisasi ingin mendapat kehidupan yang layak dari sebelumnya. Tempat yang sering di datangi para urbanisasi yaitu di kotakota yang besar , karena lebih mudah mendapat pekerjaan . tetapi selain itu , juga harus ada usaha dari diri sendiri . karena kesengan pribadi tidak akan munvul dengan sendirinya .
Daerah perkotaan yang besar, selain itu juga terdapat kawasan2 industri, yang sering di datangi oleh para urbanisasi . Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang melakukan urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan pekerjaannya sangat terbatas dan kalaupun ada pengahasilan yang diperoleh bekerja didesa tidak sebesear dengan penghasilan kalau bekerja di kota.hal ini bisa kita lihat lewat kehidupan pedesaan yang rata – rata bergerak disektor agraris yang tidak banyak membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan proses produksinya.
Impian untuk menjadi orang sukses juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan urbanisasi,karena perkotaanlah yang memberikan peluang cukup besar untuk mewujudkan impiannya itu.biasanya seseorang yang telah menyelesaikan sekolah atau kuliahnya yang mereka pikirkan adalah mencari pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga sebaga sarana menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun kuliah.









BAB II
PERMASALAHAN
B . Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Karena itu, untuk mempermudah penjelasan pada urbanisasi pasca lebaran ,analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau materi yang sekarang ini yaitu urbansasi pasca lebaran.
2. W = Weakness (kelemahan),adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4. T =Threat (ancaman), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan







2.1. KEKUATAN URBANISASI ( Strength )

Seperti yang kita ketahui , urbanisasi untuk meningkatkan taraf kehidupan seseorang . Tetapi selain itu banyak hal yang positif dari urbanisasi . biasanya masyarakat yang hidup di perkotaan , cara berfkirnya lebis luas dibandingkan masyarakat yag hidup di pedesaan . Dalam konteks yang lebih luas, urbanisai berpengaruh besar bagi dunia industri, dengan banyaknya kaum urban yang secara berbondong-bondong datang ke kota, tentu pihak-pihak industri tidak perlu lagi bersusah payah mencari sumber daya manusia untuk mengisi sebagai tenaga kerja pada industri mereka. Apalagi jika mereka sebelumnya telah memiliki keterampilan yang cukup, tentu hal tersebut menjadi suatu modal barharga bagi dunia industri.
Urbanisaasi membawa dampak positif apabia penduduk yang melakukan urbanisai mempunyai skill yang sesuei dengan kriteria untuk mengisi kekosongan tenaga kerja dari industri dan lembaga lainya.hal ini akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara pengusah atau lembaga dengan tenaga kerjanya Paradigma sentralisasi pemerintahan dan pembangunan ekonomi terpusat adalah hal yang menjadi faktor pendorong terjadinya urbanisasi dengan konsentrasi migrasi yang tidak sehat. Daerah kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.













2.2. Kelemahan ( weakness )

Urbanisasi, selain ada kentungan namun ada juga kerugianya ataupu kelemahannya dari urbanisasi . Banyak penduduk yang melakukan urbanisasi tidak memiliki skill,sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri atau lembaga yang ada. hal ini tentunya akan menimbulkan peningkatnya angka penganggura dikota dan hal ini tentunya akan memicu naiknyaAlih-alih kemajuan yang didapatkan dari urbanisasi, justru urbanisasi malah jadi biang kerok berbagai permasalahan pelik kota. Kemiskinan, pengangguran, pemukiman kumuh, banyaknya gepeng (gelandangan dan pengemis), tingkat kriminalitas tinggi adalah sebagian contoh akibat langsung maupun tidak langsung dari urbanisasi tingkat angka kemiskinan diperkotaan. Maka dari itu , jika melakukan urbanisasi , selain harus mempunyai skill juga harus mempunyai usaha yang besar dan niat . karena hidup di perkotaan yang besar tidaklah mudah .
Hal tersebut tidak di pikirkan oleh para masyarakat yang melakukan urbanisasi,jelas kita lihat di jalanan/lampu merah banyak orang mengemis dari anak kecil sampai orang tua kita tidak berbuat apa apa karena itu sudah resiko atau pilihan mereka. Sebelum melakukan urbanisasi , terlebih dahulu harus dipikirkan yang mantap , agar percaya diri dan tidak ada keraguan .














2.3 Peluang ( Opportunity )

Peluang dari urbanisasi yaitu sangat banyak , mungkin tidak bias di jabarkan semua . Seperti yang kita bahas dari tadi , para urban bias mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendapatkan gaji yang cukup untuk kebutuhannya sehari2, juga da[at berfikir dengan luas. Karena urbanisasi dapat meningkatkan taraf kehidupan seseorang . banyak perkotaan besar yang terdapat kawasan-kawasan industri, oleh karena itu dimungkinkan tidak ada pengangguran . Kota selain sebagai pusat pemerintahan juga merupakan pusat kegiatan perekonomoian,banyak peluang – peluang yang ada disana mulai dari lapangan kerja yang luas,peluang untuk melakukan kegiatan perdagangan,peluang untuk melakukan kegiatan usaha dll.tergantung dari penduduk yang melakukan urbanisasi bisa melihat dan memanfaatkan peluang – peluang tersebut.



2.4 Tantangan / Hambatan ( Threats )

Jika para urban ingin mencari pekerjaan, itu harus memiliki skill yang kuat . karena persaingan di perkotaan besar itu sangat sulit . banyak masyarakat kota yang pinter . jadi, masyarakat urabanharus memiliki niat dan usaha yang besar untuk bersaing . dan utnuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuknya . juga dapat memenuhi kebuhannya sehari-hari . contoh : di industri-industri masih ada pabrik-pabrik yang merekrut pekerjanya selalu mengutamakan penduduk aslinya dibanding pendatang.









3.1 Kesimpulan

a. Dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Bahwasannya orang melakukan urbanisasi unruk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Karena hidup diperkotaan, dimungkinkan akan mendapat pekerjaan yang baik. Apalagi diperkotaan yang besar, yang terdapat kawasan-kawasan industri.

b. Dapat berfikir dengan luas
Karena hidup di perkotaan pergaulannya pun sudah berbeda dengan perdesaan. Apalagi sekarang sudah zaman modern, teknologi semakin canggih, maka dari itu masyarakat urbanisasi dapat berfikir dengan luas.

c. Dapat meningkatkan skill seseorang
Diperkotaan yang besar, sudah banyak teknologi-teknologi canggih. Karena perkembangan teknologinya sangat maju. Oleh karena itu, masyarakat urbanisasi dapat menikmatinya, dan dapat meningkatkan skill setiap orang. Asal diselingi dengan niat dan usaha yang besar.

d. Dapat menjadi orang yang sukses
Jika sudah mudah mendapatkan pekerjaan yang baik, bisa berpikir dengan luas, dan mempunyai skill yang hebat, dimungkinkan itu bisa menjadi orang yang sukses.
3.2 Rekomendasi
Pemerataan pembangunan di segala bidang perlu diterapkan pula di daerah pelosok atau pedesaan. Apabila cara ini berhasil dilaksanakan maka faktor pendorong urbanisasi sudah mulai bisa dipangkas. Pembangunan ini meliputi ketersediaan badan-badan usaha dengan tingkat ekonomi yang sehat sehingga menciptakan suatu peluang kerja baru bagi penduduk-penduduk pelosok. Selain itu sekolah-sekolah dan sarana pendidikan yang lain tak kalah penting karena dari sinilah SDM di-upgrade. SDM yang berkualitas tentu saja dapat melahirkan entrepreneur sejati yang nantinya berdampak pada penciptaan lapangan-lapangan kerja baru di daerah pedesaan.







REFERENSI :


………………..

1. http://premasai.wordpress.com/2007/10/23/urbanisasi-pasca-lebaran/

2.http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Urbanisasi+Pasca+Lebaran&dn=20100929060736

3. http://www.sripoku.com/view/46623/urbanisasi_dan_lebaran

4. http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=58489

5. http://eprints.undip.ac.id/5186/1/

6. http://kampus.okezone.com/read/2010/09/25/367/375961/revitalisasi-sektor-pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar